MIKROSKOP DAN
PENGGUNAANNYA
(Laporan Praktikum Mikrobiologi
Pertanian)
Oleh
Defry Agustian
1514121162
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi adalah
suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentangmikroorganisme dan interaksi
mereka dengan organisme lain dan lingkungannya. (Singleton, 2006).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada
kegiatan di laboratorium. Yakni untuk mengamati objek yang mikroskopis, kita
perlu menggunakan alat bantu untuk dapat memperjelas objek pengamatan.
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah
alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang
berukuran kecil (Eric, 2011).
Seperti yang kita pelajari tentang benda-benda
mikro yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang manuria, untuk itu dibutuhkan alat yang dapat digunakan untuk
melihat benda-benda mikro tersebut yang dinamakan mikroskop. Pengertian
mikroskop sendiri adalah alat yang dapat digunakan melihat benda-benda
kecil.Pengetahuan teori saja dirasa kurang cukup untuk menunjang ketrampilan
mahasiswa dalam pengoperasian mikroskop. Karena mikroskop merupakan alat bantu
utama dalam sebuah pengamatan dan penelitian khususnya dalam melihat
benda-benda kecil. Oleh karena itu dilakukan praktikum langsung dengan
mengamati beberapa objek yang telah disiapkan (Eric, 2011)
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun
tujuan percobaan dari percobaan mikroskop dan penggunannya adalah sebagai berikut
:
1. Mengenal
berbagai jenis mikroskop
2. Mengetahui
bagian-bagian penting mikroskop serta masing-masing fungsinya
3. Melatih
menggunakan mikroskop secara baik dan benar
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan adalah mikroskop stereo dan mikroskop majemuk.
Sedangkan,
bahan yang digunakan tidak ada.
2.2 Prosedur Kerja
Adapun percobaan
pada praktikum ini yaitu sebagai berkikut:
A.
Mikroskop
Majemuk
Adapun
prosedur kerja untuk mikroskop majemuk adalah sebagai berikut: Objek yang akan
diamati disiapkan ( kaca perparat diambil lalu teteskan dengan 1 tetes air,
kemudian biakkan diambil dan kaca preparat diletakkan di atas kaca lalu tutup
dengan cover glass). Hubungkan mikroskop dengan arus listrik, kemudian tekan
tombol ON pada mikroskop, kaca preparat diletakkan pada meja preparat dan atur
posisi objek, perbesaaran ditentukan mulai dari perbesaran yang peling kecil
yaitu 4x perbesaran, sekrup kasar dinaik turunkan sampai terlihat atau menemukan
bayangan. Jika bayangan sudah ditemukan, fokuskan dengan sekrup halus,
tingkatkan perbesaran menjadi 10x perbesaran.
B.
Mikroskop
Stereo
Sedangkan,
prosedur kerja untuk mikroskop stereo adalah sebagai berikut : Spesimen yang
akan diamati disiapkan pada miskroskop stereo. Hubungkan mikroskop dengan arus
listrik, kemudian tekan tombol ON pada mikroskop, tentukan sumber cahaya yang
akan digunakan,
tergantung
spesimen yang akan diamati (contohnya seperti spesimen yang transparan
digunakan sumber cahaya
atas
dan bawah, sedangkan spesimen seperti semut digunakan lampu atas saja),
perbesaran ditentukan mulai dari perbesaran paling kecil, fokuskan dengan
sekrup kasar sampai mendapatkan bayangan, geser cawan petri jika tidak
ditemukan bayangan. Jika bayangan yang diamati tidak terlalu jelas tingkatkan
lagi perbesaran.
III.
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil
pengamatan yang diperoleh dari percobaan mikroskop dan penggunannya adalah
sebagai berikut :
No
|
Gambar
|
Foto
|
Keterangan
|
1.
|
Mikroskop
Majemuk
|
|
1.
Lensa Okuler
2.
Lensa Objektif
3.
Tabung
4.
Lengan
5.
Penjepit
6.
Meja Preparat
7.
Makrometer
8.
Mikrometer
9.
Revolver
10.
Kaki Penyangga
11.
Cermin
12.
Kondensor
13.
Diafragma
|
2.
|
A. Mikroskop
Stereo Binokuler
|
|
1.Eyeplece
2.
Binokuler Head
3.
Zoom Control
4.
Focus Knob
5.
Lightening Controls
6.
Stage Cups
7.
Stage Page
8.
Bottom Lighting
9.
Rotating Objective
|
|
|
|
|
|
B. Mikroskop
Stereo Monokuler
|
|
1.
Eyeplece
2.
Monokulerr Head
3.
Zoom Control
4.
Focus Knob
5.
Stage Cups
6.
Stage Page
7.
Bottom Lighting
8.
Rotating Objective
|
3.2 Pembahasan
Pada praktikum
kali ini menggunakan mikroskop majemuk dan mikroskop stereo. Adapun fungsi
mikroskop secara umum adalah untuk melihat objek yang mikroskopis.Pada
percobaan ini untuk mikroskop majemuk digunakan untuk mengamati jamur sedangkan
mikroskop stereo untuk mengamati semut. Perbedaan antara mikroskop majemuk dan
stereo adalah pembesaran pada mikroskop majemuk adalah 4x, 10x, 40x, dan 100 x.
Sedangkan pada mikroskop stereo adalah 0,7 sampai 4,5 kali. Objek yang dibentuk
pada mikroskop majemuk adalah 2 dimensi sedangkan pada mikroskop stereo adalah
3 dimensi.
Macam atau jenis mikroskop beraneka
ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan
yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber
keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung
tegak dan miring, penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler),
kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar( menggunakkan lampu yang terpasang),
bahkan dapat dipasang kamera( kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler
dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi.2000).
Setelah itu, pada
sekitar tahun 1600, Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal
dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang
artinya kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan. Mikroskop
adalah suatu alat yang berada didalam laboratorium yang memberikan bayangan
dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan
mata. (Natsir, 2003).
Adapun bagian- bagian dari
mikroskop yaitu sebagai berikut:
1. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan
mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop
sederhana (model student).
2.
Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka
lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk
memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.
3.
Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi
cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar
digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila
sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari
lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena
sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).
4.
Kondensor
Kondensor tersusun
dari lensa gabungan yang berfungsi Untuk mengumpulkan cahaya supaya
tertuju ke lensa objektif.
5.
Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang
masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di
bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
6.
Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek
(preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan
oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada
jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan.
Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat
dinaik-turunkan.
7.
Lensa obyektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan
pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek
dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya,
misalnya 10X, 40X, 3 dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura
adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.
8.
Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan
perbesaran tertentu (15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat
yang disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.
9. Penjepit kaca
Penjepit
berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
10. Revolver
Bagian
yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
11. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas
tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang
terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
12. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya
pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif
terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus/tegak,
pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif.
Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk
menaikturunkan meja preparat ( Syamsuri, 2004).
Adapun macam-macam mikroskop yang
digunakan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo
merupakan bentuk pengembangan dari mikroskop optik. Mikroskop ini khusus
digunakan untuk objek objek makroskopis. Mikroskop ini hanya mampu memperbesar
objek 7 hingga 70 kali perbesaran. Mikroskop stereo menggunakan dua jenis
lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop ini memiliki beberapa
keunggulan yaitu gambar objek yang dihasilkan dalam bentuk 3 dimensi, hasil
perbesaran objeknya terlihat lebih tajam, sumber pencahayaan yang berasal diatas
juga membuat objek yang relatif tebal dapat diamati dengan jelas. Dan kelemahan
mikroskop ini tidak dilengkapi dengan kondensor ataupun diafragma seperti pada
mikroskop lainnya (.Suwasono, 2006)
2. Mikroskop Majemuk
Mikroskop
majemuk atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope"
adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya
matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop ini
mempunyai perbesaran maksimum 100 kali. Mikroskop cahaya juga mempunyai tiga
sistem lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan kondensor. Objek yang
diamati dapat dalam keadaan hidup atau mati namun objek yang diamati harus bisa
ditembus oleh cahaya. Jika tidak maka bisa dilakukan penyayatan. Mikroskop ini
mampu memperbesar gambar objek sampai ke tingkat jaringan. Alat ini mempunyai
kelebihan yaitu ukuran alat ini tidak terlalu besar, tidak membutuhkan tempat
yang terlalu luas sehingga mudah untuk dioperasikan, penelitaian dengan alat
ini juga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun dibalik kelebihannya
alat ini mempunyai kekurangan yaitu gambar pada perbasaran maksimum akan
terlihat kurang jelas, dan hal tersebut bisa diatasi dengan digunakan minyak
imersi maka gambar akan terlihat lebih jelas walaupun tidak sebaik hasil gambar
pada mikroskop elektron (Reynaldi, 2012).
Beberapa
perbedaan dengan mikroskop majemuk dengan mikroskop stereo adalah:
1. Ruang
ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroskop majemuk sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati (Pramesti, 2000).
2. Sumber
cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran
lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan
sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga
perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat
meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan
dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus (Kamajaya, 2001).
IV. KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1.
Fungsi mikroskop adalah untuk
mengamati objek yang mikroskopis.
2.
Pembesaran pada mikroskop majemuk
sebesar 4x, 10x, 40x, dan 100x sedangkan pada mikroskop stereo sebesar 0,7x
sampai 4,5x.
3.
Fungsi dari diafragma adalah untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
4.
Objek yang dibentuk pada mikroskop
majemuk adalah 2 dimensi sedangkan pada mikroskop stereo adalah 3 dimensi.
5.
Terdapat perbedaan
jumlah sumber cahaya, di dalam mikroskop majemuk hanya terdapat satu sumber
cahaya, sedangkan pada mikroskop stereo terdapat dua sumber cahaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Eric. 2011. Colletotrichum capsici. Erlangga. Jakarta.
Irzayanti. 2009. Mikrobiologi
Industri. Andi Offset. Yogyakarta.
Kamajaya. 2001.
Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.
Natsir. 2003. Penuntut Praktikum Biologi Umum. Depdikbud. Yogyakarta.
Pramesti.
2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.
Reynaldi.
2012. Mikroskop beserta kegunaannya. Http://Reynaldi.blogspot.com.
Diakses pada 1 April 2016 pukul 20:00.
Rama. 2009. Biologi Pertanian
Jakarta. Erlangga
Riandi.
2000. Mikroskop dan fungsinya. Http://Riandi.blogspot.com. Diakses pada 1 April
2016 pukul 18:00.
Singleton, P. 2006. Dictionary of
Microbiology And Molecular Biology Third Edition. John wiley & Sons
Inc. England.
Sowasono.
2006. Biologi Pertanian. Rajawali
Press. Jakarta.
Sumarwan.
2000. SainsBiologi. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri,
Istamar. 2004. Sains Biologi.
Erlangga. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar