Kamis, 08 Desember 2016

MIKROSKOP  DAN  PENGGUNAANNYA
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)







Oleh

Defry Agustian
1514121162















JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
I.     PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentangmikroorganisme dan interaksi mereka dengan organisme lain dan lingkungannya. (Singleton, 2006).

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan di laboratorium. Yakni untuk mengamati objek yang mikroskopis, kita perlu menggunakan alat bantu untuk dapat memperjelas objek pengamatan. Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil (Eric, 2011).

Seperti yang kita pelajari tentang benda-benda mikro  yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang manuria, untuk itu dibutuhkan alat yang dapat digunakan untuk melihat benda-benda mikro tersebut yang dinamakan mikroskop. Pengertian mikroskop sendiri adalah alat yang dapat digunakan melihat benda-benda kecil.Pengetahuan teori saja dirasa kurang cukup untuk menunjang ketrampilan mahasiswa dalam pengoperasian mikroskop. Karena mikroskop merupakan alat bantu utama dalam sebuah pengamatan dan penelitian khususnya dalam melihat benda-benda kecil. Oleh karena itu dilakukan praktikum langsung dengan mengamati beberapa objek yang telah disiapkan (Eric, 2011)


1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan dari percobaan mikroskop dan penggunannya adalah sebagai berikut :
1.    Mengenal berbagai jenis mikroskop
2.    Mengetahui bagian-bagian penting mikroskop serta masing-masing  fungsinya
3.    Melatih menggunakan mikroskop secara baik dan benar


II.    METODOLOGI PRAKTIKUM


2.1 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop stereo dan mikroskop majemuk.
Sedangkan, bahan yang digunakan tidak ada.

2.2  Prosedur Kerja

Adapun percobaan pada praktikum ini yaitu sebagai berkikut:

A.       Mikroskop Majemuk

Adapun prosedur kerja untuk mikroskop majemuk adalah sebagai berikut: Objek yang akan diamati disiapkan ( kaca perparat diambil lalu teteskan dengan 1 tetes air, kemudian biakkan diambil dan kaca preparat diletakkan di atas kaca lalu tutup dengan cover glass). Hubungkan mikroskop dengan arus listrik, kemudian tekan tombol ON pada mikroskop, kaca preparat diletakkan pada meja preparat dan atur posisi objek, perbesaaran ditentukan mulai dari perbesaran yang peling kecil yaitu 4x perbesaran, sekrup kasar dinaik turunkan sampai terlihat atau menemukan bayangan. Jika bayangan sudah ditemukan, fokuskan dengan sekrup halus, tingkatkan perbesaran menjadi 10x perbesaran.
                                                                                      
B.       Mikroskop Stereo

Sedangkan, prosedur kerja untuk mikroskop stereo adalah sebagai berikut : Spesimen yang akan diamati disiapkan pada miskroskop stereo. Hubungkan mikroskop dengan arus listrik, kemudian tekan tombol ON pada mikroskop, tentukan sumber cahaya yang akan digunakan,


tergantung spesimen yang akan diamati (contohnya seperti spesimen yang transparan digunakan sumber cahaya
atas dan bawah, sedangkan spesimen seperti semut digunakan lampu atas saja), perbesaran ditentukan mulai dari perbesaran paling kecil, fokuskan dengan sekrup kasar sampai mendapatkan bayangan, geser cawan petri jika tidak ditemukan bayangan. Jika bayangan yang diamati tidak terlalu jelas tingkatkan lagi perbesaran.




III.   PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan mikroskop dan penggunannya adalah sebagai berikut :

No
Gambar
Foto
Keterangan
1.
Mikroskop Majemuk
http://jasakalibrasi.net/wp-content/uploads/2013/05/mikroskop.jpg
1. Lensa Okuler
2. Lensa Objektif
3. Tabung
4. Lengan
5. Penjepit
6. Meja Preparat
7. Makrometer
8. Mikrometer
9. Revolver
10. Kaki Penyangga
11. Cermin
12. Kondensor
13. Diafragma
2.
A. Mikroskop Stereo Binokuler
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj44M9mN_A85oykJAJY0szzYunRaX4J-80xTux-4-1iBCDy-GNTvyHDaucwY2FJyQ217AJHB6carfcjbPgGCPL8eNhsY0znYm3MQ9MWyKbVynsMMPfouKPUS7tMjKDBEt_K2MVAUtgfVDQv/s1600/mikroskop+stereo.jpg
1.Eyeplece
2. Binokuler Head
3. Zoom Control
4. Focus Knob
5. Lightening Controls
6. Stage Cups
7. Stage Page
8. Bottom Lighting
9. Rotating Objective








B. Mikroskop Stereo Monokuler
http://g04.a.alicdn.com/kf/HTB1E5JfJXXXXXbuXXXXq6xXFXXXO/Txs-30-bedah-mikroskop-2X-objektif-WF10X-lensa-monokuler-Mikroskop-stereo-20x-UP-kanan-Image.jpg
1. Eyeplece
2. Monokulerr Head
3. Zoom Control
4. Focus Knob
5. Stage Cups
6. Stage Page
7. Bottom Lighting
8. Rotating Objective



3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan mikroskop majemuk dan mikroskop stereo. Adapun fungsi mikroskop secara umum adalah untuk melihat objek yang mikroskopis.Pada percobaan ini untuk mikroskop majemuk digunakan untuk mengamati jamur sedangkan mikroskop stereo untuk mengamati semut. Perbedaan antara mikroskop majemuk dan stereo adalah pembesaran pada mikroskop majemuk adalah 4x, 10x, 40x, dan 100 x. Sedangkan pada mikroskop stereo adalah 0,7 sampai 4,5 kali. Objek yang dibentuk pada mikroskop majemuk adalah 2 dimensi sedangkan pada mikroskop stereo adalah 3 dimensi.
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar( menggunakkan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera( kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi.2000).
Setelah itu, pada sekitar tahun 1600, Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan. Mikroskop adalah suatu alat yang berada didalam laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata. (Natsir, 2003).



Adapun bagian- bagian dari mikroskop yaitu sebagai berikut:
1.    Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
2.    Lengan

Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.

3.    Cermin.

Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).

4.    Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif.

5.    Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

6.    Meja preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan.

7.    Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X, 3 dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

8.    Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.

9.    Penjepit kaca
Penjepit berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.

10.  Revolver
Bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.

11.  Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.

12.  Pengatur Kasar dan Halus
                  
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja preparat ( Syamsuri, 2004).

Adapun macam-macam mikroskop yang digunakan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:

1.    Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan bentuk pengembangan dari mikroskop optik. Mikroskop ini khusus digunakan untuk objek objek makroskopis. Mikroskop ini hanya mampu memperbesar objek 7 hingga 70 kali  perbesaran. Mikroskop stereo menggunakan dua jenis lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop ini memiliki beberapa keunggulan yaitu gambar objek yang dihasilkan dalam bentuk 3 dimensi, hasil perbesaran objeknya terlihat lebih tajam, sumber pencahayaan yang berasal diatas juga membuat objek yang relatif tebal dapat diamati dengan jelas. Dan kelemahan mikroskop ini tidak dilengkapi dengan kondensor ataupun diafragma seperti pada mikroskop lainnya (.Suwasono, 2006)
2.    Mikroskop Majemuk
Mikroskop majemuk atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop ini mempunyai perbesaran maksimum 100 kali. Mikroskop cahaya juga mempunyai tiga sistem lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan kondensor. Objek yang diamati dapat dalam keadaan hidup atau mati namun objek yang diamati harus bisa ditembus oleh cahaya. Jika tidak maka bisa dilakukan penyayatan. Mikroskop ini mampu memperbesar gambar objek sampai ke tingkat jaringan. Alat ini mempunyai kelebihan yaitu ukuran alat ini tidak terlalu besar, tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas sehingga mudah untuk dioperasikan, penelitaian dengan alat ini juga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun dibalik kelebihannya alat ini mempunyai kekurangan yaitu gambar pada perbasaran maksimum akan terlihat kurang jelas, dan hal tersebut bisa diatasi dengan digunakan minyak imersi maka gambar akan terlihat lebih jelas walaupun tidak sebaik hasil gambar pada mikroskop elektron (Reynaldi, 2012).

Beberapa perbedaan dengan mikroskop majemuk dengan mikroskop stereo adalah:
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop majemuk sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati (Pramesti, 2000).
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem  zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus (Kamajaya, 2001).  





IV.   KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1.    Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati objek yang mikroskopis.
2.    Pembesaran pada mikroskop majemuk sebesar 4x, 10x, 40x, dan 100x sedangkan pada mikroskop stereo sebesar 0,7x sampai 4,5x.
3.    Fungsi dari diafragma adalah untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
4.    Objek yang dibentuk pada mikroskop majemuk adalah 2 dimensi sedangkan pada mikroskop stereo adalah 3 dimensi.
5.    Terdapat perbedaan jumlah sumber cahaya, di dalam mikroskop majemuk hanya terdapat satu sumber cahaya, sedangkan pada mikroskop stereo terdapat dua sumber cahaya.






















DAFTAR PUSTAKA


Eric. 2011. Colletotrichum capsici. Erlangga. Jakarta.

Irzayanti. 2009.  Mikrobiologi Industri. Andi Offset. Yogyakarta.

Kamajaya. 2001. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.

Natsir. 2003. Penuntut Praktikum Biologi Umum. Depdikbud. Yogyakarta.

Pramesti. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.

Reynaldi. 2012. Mikroskop beserta kegunaannya. Http://Reynaldi.blogspot.com. Diakses pada 1 April 2016 pukul 20:00.

Rama. 2009. Biologi Pertanian Jakarta. Erlangga

Riandi. 2000. Mikroskop dan fungsinya. Http://Riandi.blogspot.com. Diakses pada 1 April 2016 pukul 18:00.

Singleton, P. 2006. Dictionary of Microbiology And Molecular Biology Third Edition. John wiley & Sons Inc. England.

Sowasono. 2006. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Sumarwan. 2000. SainsBiologi. Erlangga. Jakarta.


Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi. Erlangga. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar